1 Cobalah kalian jelaskan apakah. persamaan dan perbedaan dari. teropong bintang, teropong bumi dan. teropong panggung! 2. Tentukan sifat-sifat bayangan akhir yang. dibentuk oleh teropong bintang, teropong. bumi dan teropong panggung! 3. Sebuah teropong bintang memiliki. fokus objektif 60 cm dan fokus okuler. 1,5 cm. Jika digunakan mengamati Teropongmerupakan salah satu alat optik yang digunakan untuk dapat mengamati benda-benda yang letaknya jauh agar tampak lebih dekat dan lebih jelas. Teropong juga sering disebut sebagai teleskop. Teleskop ini pertama kali ditemukan oleh Galileo Galilei. Teropong ini ada dua macam, yaitu teropong bintang dan teropong bumi. Teropong bintang RASIBINTANG Rasi bintang modern Pada sidang umumnya yang pertama tahun 1922, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) secara resmi mengadopsi daftar modern 88 rasi.Dalam sidang umum tersebut diputuskan juga penggunaan secara eksklusif nama latin dan singkatan dengan tiga huruf dalam penyebutannya. Eugène Delporte kemudian ditunjuk untuk Tentukita butuh teropong khusus untuk melihat benda-benda luar angkasa tersebut dengan jelas. Terus, masih ingat gak, apa itu meteorit? Sebagai penghuni Planet Bumi, kita pun perlu mengenal benda-benda luar angkasa seperti asteroid, komet, meteoroid, meteor, dan meteorit. Dengan begitu, kita pun jadi menyadari bahwa alam semesta ini begitu APAITU QUASAR? Sudah diketahui secara umum kalau di pusat galaksi hampir semua galaksi ada sebuah lubang hitam bermassa besar yang sangat kuat. Yang artinya jarak antara Bumi dan quasar itu akan semakin bertambah seiring dengan semakin besarnya pergeseran merah si quasar. tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang Bagaimanamungkin seorang Muhammad pada saat itu dapat menyatakan bahwa asal bumi dan seluruh isi langit dari materi "asap" yang sama. Sangat mustahil. Ayat 37 Surah ar-Rahman di atas menggambarkan ledakan sebuah bintang. Gambaran mengenai ledakan bintang tersebut dikonfirmasi oleh ilmu pengetahuan modern. Satugelombang terdiri atas I bukit dan satu lembah, sedangkan satu bukit sama dengan setengah gelombang. Jadi, gambar tersebut terjadi 3/2 gelombang dalam waktu 1,2 s. Periode adalah waktu untuk menempuh 1 gelombang. x 1,2 s = 2/3 x 1,2 sekon = 0,8 sekon. c. Capat rambat gelombang dapat dihitung dengan: = = 25 m/s. sKH5. Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Pada tahun 1906, Galileo Galilei membuat sebuah teleskop yang terdiri atas dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Setelah itu, Galileo juga membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banyak penemuan dalam bidang Astronomi. Sekarang, dikenal dua macam teleskop, yaitu teleskop bias dan teleskop pantul. Lalu tahukah kalian apa bedanya kedua jenis teropong tersebut? Berikut ini penjelasannya. Teleskop bias terdiri atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan sinar datang dari benda. Teleskop yang termasuk kategori teleskop bias, diantaranya teleskop bintang, teleskop Bumi, teleskop panggung, dan teleskop prisma. Teleskop pantul terdiri atas beberapa cermin sebagai pemantul dan lensa sebagai pembias sinar datang dari benda. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran dan panjang dari teleskop bintang, teleskop Bumi, teleskop panggung, teleskop prisma dan teleskop pantul serta contoh soal dan pembahasannya. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. 1. Teleskop Bintang Teleskop bintang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa objektif dan lensa okuler. gambar berikut ini menunjukkan proses pembentukan bayangan akhir dari suatu teleskop bintang untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum. Panjang teleskop bintang jika mata berakomodasi maksimum adalah sebagai berikut. L = s'ob + sok …………… Pers. 1 Dan panjang teleskop bintang pada saat mata tidak berakomodasi adalah sebagai berikut. L = fob + fok …………… Pers. 2 Keterangan L = panjang teleskop sok = jarak benda bagi lensa okuler sob = jarak bayangan bagi lensa objektif fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Sementara itu, perbesaran anguler teleskop bintang adalah sebagai berikut. Manguler = β = tan β α tan α atau Manguler = fob …………… Pers. 3 fok Keterangan Manguler = perbesaran anguler α = sudut penglihatan/pandangan tanpa menggunakan teleskop β = sudut penglihatan/pandangan dengan menggunakan teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 1 Pada saat gerhana Matahari, seorang peneliti gerhana mengamatinya dengan sebuah teleskop bintang. Lensa objektif dan okuler yang digunakan memiliki jarak fokus masing-masing 60 cm dan 2 cm. Jika sudut diameter Matahari dilihat dengan mata telanjang 0,6o, berapa derajat sudut diameter Matahari pada saat diamati menggunakan teleskop bintang tersebut? Jawab Diketahui fob = 60 cm fok = 2 cm α = 0,6o ditanyakan β = …? Jawab Pada lensa objektif Matahari berada pada titik yang jauh sekali sehingga sob = ∞, akibatnya s’ob = fob = 60 cm. Pada lensa okuler Untuk mengamati benda langit, biasanya mata tidak berakomodasi. Bayangan oleh lensa okuler harus jatuh di titik tak hingga, s’ok = ∞. Jika bayangan terletak di tak hingga, dapat dipastikan benda berada di fokus, akibatnya sok = fok = 2 cm. Perbesaran teleskop M = fob = 60 cm = 30 kali fok 2 cm Jadi, sudut diameter matahari ketika diamati menggunakan teleskop adalah sebagai berikut. M = β ⇔ 30 = β ⇔ β = 300,6o= 18o. α 0,6o 2. Teleskop Bumi Teleskop ini digunakan untuk dapat melihat benda-benda jauh di permukaan Bumi. Bayangan akhir yang dihasilkan tentu harus bersifat tegak dan diperbesar. Oleh karena itu, teleskop Bumi dilengkapi dengan sebuah lensa yang berfungsi untuk membalikka bayangan. Lensa tersebut dinamakan lensa pembalik. Lensa ini diletakkan di antara lensa objektif dan lensa okuler. Perhatikan gambar pembentukan bayangan akhir oleh sebuah teleskop Bumi untuk pengamatan dengan mata berakomodasi maksimum berikut ini. Berdasarkan gambar di atas, panjang teleskop Bumi adalah sebagai berikut. L = fob + fok + 4fp …………… Pers. 4 Keterangan L = panjang teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler fp = jarak fokus lensa pembalik Sementara itu, perbesaran anguler teropong Bumi untuk mata tidak berakomodasi sama dengan perbesaran teropong bintang pada persamaan 3 yaitu sebagai berikut. Manguler = fob …………… Pers. 5 fok Keterangan Manguler = perbesaran anguler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 2 Teropong bumi dengan jarak fokus lensa objektif 40 cm, jarak fokus lensa pembalik 5 cm, dan jarak fokus lensa okulernya 10 cm. Supaya mata melihat bayangan tanpa akomodasi, berapakah jarak antara lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut? Penyelesaian Diketahui fob = 40 cm fp = 5 cm fok = 10 cm Ditanyakan L untuk mata tanpa akomodasi Jawab Jarak antara lensa objektif dan lensa okuler merupakan panjang teropong. Panjang teropong bumi untuk pengamatan dengan mata tanpa akomodasi dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut. L = fob + fok + 4fp L = 40 cm + 10 cm + 45 cm L = 40 cm + 10 cm + 20 cm = 70 cm Jadi, jarak lensa objektif dan lensa okuler teropong tersebut adalah 70 cm. 3. Teleskop Prisma Teleskop prisma disebut juga teleskop binokuler. Fungsi teleskop ini sama dengan teleskop Bumi. Jika pada teleskop Bumi dilengkapi dengan lensa pembalik, sedangkan teleskop prisma dilengkapi dengan prisma siku-siku. Fungsi prisma ini untuk membalikkan bayangan. Penggunaan prisma dimaksudkan agar teleskop ini tidak terlalu panjang dan praktis digunakan. Teleskop prisma ditunjukkan pada gambar di atas. Setiap teleskop prisma biasanya dilengkapi dengan informasi nomor seperti 7 × 50 atau 20 × 30. Angka pertama menunjukkan perbesaran dan angka kedua menunjukkan diameter lensa objektif dalam milimeter mm. 4. Teleskop Panggung Galilei Teleskop ini merupakan modifikasi dari teleskop Bumi. Pembalikan bayangan dalam teleskop ini dilakukan dengan menggunakan lensa cekung negatif sebagai lensa okulernya. Teleskop ini sering juga disebut teleskop panggung atau teleskop Galilei. Pembentukan bayangan oleh teleskop pangung untuk pengamatan dengan mata berakomodasi ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Berdasarkan gambar di atas, perbesaran anguler teleskop Galilei adalah sebagai berikut. Manguler = fob …………… Pers. 6 fok Adapun panjang teleskop Galilei dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. L = fob + fok …………… Pers. 7 Keterangan Manguler = perbesaran teleskop L = panjang teleskop fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Contoh Soal 3 Sebuah teleskop Galilei yang memiliki perbesaran anguler 16 kali dan memiliki jarak fokus objektif 160 cm, digunakan untuk menyelidiki sebuah benda yang terletak sangat jauh. Hitunglah panjang teleskop Galilei ini. Jawab Diketahui fob = 160 cm Manguler = 16 kali Oleh karena dalam teleskop ini lensa okulernya lensa cekung, berarti fok bernilai negatif. Jadi, jarak fokus lensa okuler adalah −10 cm sehingga L = fob + fok L = 160 + −10 L = 150 cm Jadi, panjang teleskop Galilei adalah 150 cm atau 1,5 m. 5. Teleskop Pantul Teleskop ini dilengkapi dengan cermin cekung besar sebagai cermin objektifnya. Selain itu dilengkapi puladengan cermin datar dan lensa cembung sebagai okulernya. Cermin datar berfungsi untuk memantulkan cahaya. Oleh karena itu, teleskop ini disebut teleskop pantul. Perjalanan sinar yang terjadi pada teleskop pantul ditunjukkan seperti pada gambar berikut ini. Jawaban yang benar untuk pertanyaan ini adalah bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap objek semula. Sedangkan, bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap objek semula. Mikroskop digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang sulit dilihat langsung oleh mata manusia. Sedangkan teropong digunakan untuk melihat benda-benda yang posisinya sangat jauh dari pengamat. Perbedaan sifat bayangan akhir dari mikroskop dan teropong yaitu bayangan akhir yang dibentuk oleh mikroskop bersifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap objek semula. Sedangkan, bayangan akhir yang dibentuk oleh teropong bersifat maya, terbalik, dan diperkecil terhadap objek semula. - Mengamati langit malam adalah hal yang menyenangkan bagi sebagian orang. Namun jika dilakukan dengan mata saja, hasilnya akan kurang astronom mengamati langit menggunakan alat khusus yang akrab disebut teropong bintang atau teleskop. Baca juga Mengenal Apa Itu Nebula, Tempat Lahirnya Bintang di Luar Angkasa Apa itu teropong bintang atau teleskop? Dilansir dari 23 Januari 2020, teropong bintang atau teleskop mempunyai dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan okuler. Pada teropong bintang, benda yang diamati dari jauh tak terhingga bayangan lensa objektif tepat pada titik fokusnya. Untuk mata tak berakomodasi, bayangan objektif juga harus tepat pada titik fokus. Baca juga Galaksi Alcyoneus, Galaksi Terbesar yang Ditemukan, Membuat Ilmuwan Bingung Bagaimana cara kerja Teleskop? Dilansir dari Sky and Telescope, 25 Januari 2021, terdapat empat aspek penting teleskop, yaitu aperture bukaan, magnification pembesaran, focal length panjang fokus, dan lensa mata. Aspek terpenting dari teleskop apa pun adalah aperture bukaan. Itu adalah diameter komponen optik utamanya, yang dapat berupa lensa atau cermin. Apertur ruang lingkup menentukan kemampuan pengumpulan cahayanya seberapa terang gambar muncul dan daya resolusinya seberapa tajam gambar muncul. Bukaan yang umumnya direkomendasikan untuk teleskop pemula berkisar antara 2,8 inci 70 mm hingga 10 inci. Secara umum, semakin besar bukaan teleskop, semakin mengesankan objek apa pun yang akan terlihat. Objek kecil, seperti planet tampak jauh lebih tajam dan lebih detail melalui cakupan 10 inci. Aperture besar mengumpulkan hampir 13 kali lebih banyak cahaya daripada yang hanya 2,8 inci. Baca juga Apa Itu Bintang, Bagaimana Sebuah Bintang Lahir dan Mati? Aspek selanjutnya adalah pembesaran. Teleskop apapun dapat memberikan rentang perbesaran yang hampir tak terbatas, tergantung pada lensa okuler yang Anda gunakan. Selain pembesaran, ada dua faktor utama yang membatasi seberapa besar daya yang dapat Anda gunakan secara produktif dengan instrumen tertentu, yaitu aperture dan kondisi atmosfer. Focal length panjang fokus merupakan jarak dari lensa utama atau cermin ke bayangan yang dibentuknya. Focal length juga berarti jumlah besar yang akan sering Anda lihat tercetak atau terukir pada depan atau belakang ruang lingkup, biasanya antara sekitar 400 dan milimeter. Focal length teleskop dibagi dengan bukaannya disebut rasio fokus, yang secara konvensional ditulis sebagai "f/" diikuti dengan angka. Misalnya, teleskop f/8 6 inci memiliki bukaan 6 inci dan rasio fokus f/8. Itu berarti panjang fokusnya adalah 6×8=48 inci, atau kira-kira mm. Rasio fokus untuk sebagian besar teleskop pasar massal berkisar dari sekitar f/4 hingga f/15. Baca juga Apa Perbedaan antara Asteroid, Komet, Meteoroid, Meteor, dan Meteorit? Jenis-jenis teleskop Berdasarkan bentuk dan ukurannya, teleskop dapat dibagi menjadi tiga kelas, yakni refraktor, reflektor, dan catadioptrics. 1. Refraktor Refraktor adalah jenis teleskop yang umum ada di masyarakat, yaitu tabung panjang berkilau dengan lensa besar di depan dan lensa mata di belakang. Kebanyakan teleskop dengan lubang 80 mm atau kurang adalah refraktor. Itu karena lensa kecil mudah dan murah untuk dibuat, dan karena dalam lubang kecil itulah keunggulan kinerja refraktor paling penting. Refraktor umumnya menghasilkan gambar yang lebih tajam dan terang per inci bukaan daripada desain karena lensa sedikit lebih efisien daripada cermin dan karena hampir semua desain lain memiliki cermin sekunder di depan yang menghalangi sebagian cahaya yang masuk. Secara umum, refraktor 4 inci berkualitas tinggi menunjukkan objek langit dalam serta reflektor 5 inci atau katadioptrik, dan bahkan mungkin sedikit lebih baik di planet. Refraktor memiliki kelemahan dapat membuat warna bintang terang terlihat seperti buram. Warna palsu dapat menjadi masalah serius bagi orang yang ingin melihat bulan dan planet dengan daya tinggi, tetapi dapat diminimalkan dengan menggunakan rasio fokus panjang atau kacamata khusus. Selain itu refraktor tidak dapat ditingkatkan dengan baik karena beberapa alasan, seperti biaya untuk membangun lensa yang bagus meningkat sangat tajam seiring dengan meningkatnya aperture. Itu sebabnya sangat sedikit amatir yang memiliki refraktor dengan lubang lebih besar dari 6 inci. Sebaliknya, reflektor 6 inci dianggap agak kecil untuk pemula, dan banyak pengamat tingkat lanjut memiliki reflektor dengan cermin berdiameter 12 hingga 30 inci. Baca juga Apakah Ada Bukti Keberadaan Alien atau Kehidupan di Planet Lain? 2. Reflektor Jenis teleskop kedua, yakni reflektor. Teleskop ini menggunakan cermin untuk mengumpulkan dan memfokuskan cahaya. Bentuknya yang paling umum adalah reflektor Newtonian ditemukan oleh Isaac Newton, dengan cermin utama cekung berbentuk piring khusus melengkung di ujung bawah teleskop. Di dekat bagian atas, cermin sekunder diagonal kecil datar mengarahkan cahaya dari primer ke sisi tabung, di mana itu bertemu dengan lensa mata yang ditempatkan dengan nyaman. Jika dibuat dan dirawat dengan baik, reflektor dapat memberikan gambar yang tajam dan kontras dari segala macam benda langit dengan biaya yang lebih murah dari refraktor dengan bukaan yang sama. Newtonian memiliki dua keuntungan penting tambahan. Mereka bekerja dengan baik pada rasio fokus dari f/4 hingga f/8, memungkinkannya menghadirkan bidang pandang yang luas relatif terhadap aperture-nya. Lensa mata berada di bagian atas tabung, artinya titik pivot berada jauh di bawah kepala Anda. Itu memungkinkan mereka untuk digunakan dengan tripod rendah atau, dalam kasus desain Dobsonian yang populer, tanpa tripod sama sekali. Secara umum, Newtonian pada dudukan Dobsonian memberikan gambar paling terang dan sedetail mungkin. Baca juga Temuan Terbaru NASA Planet dengan Suhu Mirip Bumi 3. Catadioptrics Jenis teleskop ketiga adalah teleskop catadioptrics atau gabungan. Teleskop ini ditemukan pada 1930-an dari keinginan untuk menggabungkan karakteristik terbaik dari refraktor dan reflektor artinya menggunakan lensa dan cermin untuk membentuk gambar. Daya tarik terbesar dari instrumen ini adalah, dalam bentuknya yang umum ditemui. Panjang tabung hanya dua sampai tiga kali lebarnya. Tabung yang lebih kecil dapat menggunakan pemasangan yang lebih ringan dan dengan demikian lebih mudah diatur. Hasilnya adalah Anda bisa mendapatkan teleskop dengan bukaan besar dan fokus panjang yang sangat mudah dibawa-bawa. Tapi ada kelemahannya juga. Kebanyakan teleskop Schmidt-Cassegrains memiliki rasio fokus f/10, dan Maksutov-Cassegrains biasanya memiliki rasio fokus yang lebih panjang. Itu artinya bahwa keduanya tidak dapat menghasilkan bidang pandang yang benar-benar lebar dan berdaya rendah. Beberapa model memungkinkan penambahan peredam fokus untuk mengurangi rasio fokus efektif ke f/6 atau sekitar itu, yang sangat membantu. Catadioptrics juga membutuhkan waktu lebih lama daripada desain lainnya untuk mendinginkan suhu udara malam, yang diperlukan untuk menghasilkan gambar berdaya tinggi yang murni. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. terjawab • terverifikasi oleh ahli Persamaan teropong bintang dengan teropong bumio> sama-sama memiliki lensa objektif dan okulero> memiliki perbesaran yang samaPerbedaannyao> Teropong bintang 2 lensa objektif dan okuler, teropong bumi 3 lensa objektif, pembalik dan okulero> Teropong bintang lebih pendek, teropong bumi lebih panjango> Teropong bintang menghasilkan bayangan terbalik, teropong bumi menghasilkan bayangan tegak Teropong atau teleskop merupakan alat optik yang dapat digunakan untuk melihat benda-benda yang jauh sehingga tampak lebih dekat dan lebih jelas. Pada tahun 1906, Galileo membuat sebuah teleskop yang terdiri atas dua lensa dan sebuah pipa organa sebagai tabungnya. Setelah itu, Galileo juga membuat bermacam-macam teleskop dan menemukan banyak penemuan dalam bidang astronomi. Sekarang dikenal dua macam teropong, yaitu teropong bias dan teropong pantul. Teropong bias terdiri atas beberapa lensa yang berfungsi membiaskan sinar datang dari benda. Teleskop yang termasuk dalam kategori teropong bias, diantaranya adalah teropong bintang, teropong Bumi medan, teropong panggung tonil dan teropong prisma. Teropong pantul terdiri atas beberapa cermin sebagai pemantul dan lensa sebagai pembias sinar datang dari benda. Nah, pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai teropong atau teleskop bintang. Pembahasan kita meliputi pengertian, fungsi, proses pembentukan bayangan, rumus perbesaran, rumus panjang, contoh soal dan pembahasan tentang teropong bintang. Untuk itu silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Pengertian dan Fungsi Teropong Bintang Teropong bintang adalah teropong yang digunakan untuk melihat atau mengamati bintang benda langit yang memancarkan cahaya sendiri. Nama lain teropong bintang adalah teropong astronomi. Walaupun dinamakan teropong bintang, akan tetapi fungsi teropong ini bukan hanya untuk melihat bintang saja. Teropong ini dapat juga digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa seperti komet, asteroid, planet, atau benda angkasa lainnnya. Pembentukan Bayangan dan Rumus Teropong Bintang Teropong bintang terdiri dari lensa objektif dan lensa okuler. Kedunya menggunakan lensa positif lensa cembung. Seperti halnya pada mikroskop, penggunaan teropong bintang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan mata berakomodasi maksimum dan mata tanpa akomodasi. 1. Penggunaan Dengan Mata Berakomodasi Maksimum Syarat untuk penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum adalah bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler jatuh di titik dekat mata s’ok = −sn. Perhatikan skema atau diagram pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum berikut ini. Teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda angkasa yang jaraknya sangat jauh. Oleh karena itu, jarak benda pada lensa objektif terletak pada jarak tak terhingga sob = ∞. Jadi, pada lensa objektif berlaku persamaan berikut. Agar mata berakomodasi maksimum, bayangan pada lensa okuler terletak di titik dekat mata s’ok = −sn. jadi, pada lensa okuler berlaku persamaan berikut. Perbesaran anguler pada teropong bintang merupakan perbandingan sudut penglihatan menggunakan teropong bintang θ’ dengan sudut penglihatan tanpa menggunakan teropong bintang θ. Jadi, perbesaran anguler pada teropong bintang dihitung dengan persamaan berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/s’ob Karena s’ob = fob, maka Perbesaran sudut ini merupakan perbesaran total oleh teropong bintang. Jadi, perbesaran pada teropong bintang dapat dihitung dengan persamaan berikut ini. Keterangan mθ = perbesaran anguler M = perbesaran lateral sob = jarak benda lensa objektif sok = jarak benda lensa okuler s’ob = jarak bayangan lensa objektif = sok s’ob = jarak bayangan lensa okuler fob = jarak fokus lensa objektif fok = jarak fokus lensa okuler Sementara itu, panjang teropong dapat ditentukan dengan mengukur jarak antara lensa objektif dan lensa okuler. Oleh karena itu panjang teropong saat penggunaan dengan mata berakomodasi maksimum sesuai dengan rumus atau persamaan berikut ini. d = s’ob + sok d = fob + sok Keterangan d = panjang teropong bintang 2. Penggunaan Dengan Mata Tidak Berakomodasi Pengamatan dengan mata berakomodasi menyebabkan mata cepat lelah. Untuk menghindari mata cepat lelah, dalam melakukan pengamatan dilakukan tanpa akomodasi dengan santai. Untuk mata tidak berakomodasi, bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler berada pada titik jauh mata s’ok = ∞. Skema pembentukan bayangan oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Untuk lensa objektif, benda terletak di jauh tak hingga, sehingga berlaku persamaan berikut. s'ob = fob Untuk lensa okuler, bayangan terbentuk di titik jauh mata s’ok = ∞, sehingga berlaku persamaan berikut. Perbesaran bayangan pada teropong bintang dinyatakan oleh perbesaran anguler mθ yaitu sebagai berikut. mθ = besar bayangan/sok besara bayangan/fob Karena sok = fok, maka Jadi, perbesaran oleh teropong bintang untuk mata tidak berakomodasi dirumuskan dengan persamaan berikut. Keterangan M = perbesaran total teropong bintang fob = jarak fokus lensa objektif teropong bintang fok = jarak fokus lensa okuler teropong bintang Panjang teropong untuk mata tanpa akomodasi dihitung dengan persamaan berikut. Keterangan d = panjang teropong bintang Contoh Soal dan Pembahasan Agar kalian lebih paham mengenai penerapan rumus-rumus perbesaran dan panjang teropong bintang di atas, silahkan kalian simak baik-baik beberapa contoh soal dan pembahasannya berikut ini. 1. Sebuah teropong bintang memiliki perbesaran 40 kali saat digunakan dengan mata tak berakomodasi. Jika panjang teropong saat itu sebesar 20,5 cm maka tentukanlah titik fokus lensa objektif dan okulernya. Penyelesaian DIketahui M = 40x d = 20,5 cm Ditanyakan fob dan fok Jawab Pada saat tak berakomodasi, perbesarannya memenuhi persamaan berikut. Berarti fob = 40fok Dan panjang teropong sebesar d = fob + fok = 20,5 ⇒ fob + fok = 20,5 ⇒ 40fok + fok = 20,5 ⇒ 41fok = 20,5 ⇒ fok = 20,5/41 ⇒ fok = 0,5 dengan demikian fob adalah sebagai berikut. fob = 40fok ⇒ fob = 400,5 ⇒ fob = 20 Jadi, titik fokus lensa objektifnya adalah 20 cm sedangkan titik fokus lensa okulernya adalah 0,5 cm. 2. Sebuah teropong bintang yang jarak fokus lensa objektifnya 50 cm diarahkan ke pusat bulan. Jika mata tidak berakomodasi diperoleh perbesaran 10 kali. Maka tentukanlah jarak fokus lensa okuler dan panjanag tubus teropong! Penyelesaian Diketahui fob = 50 cm M = 10x Ditanyakan fok dan d Jawab Karena mata tidak berakomodasi, maka perbesaran teropong bintang memenuhi persamaan berikut. fok = 5 cm Untuk mata tidak berakomodasi, panjang tubus teropong dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut. d = fob + fok ⇒ d = 50 cm + 5 cm ⇒ d = 55 cm Dengan demikian, jarak fokus lensa okuler dan panjang tubus teropong bintang tersebut berturut-turut adalah 5 cm dan 55 cm. 3. Dari teropong soal no. 2 akan dipakai untuk membentuk bayangan bulan yang tajam pada sebuah layar yang berjarak 30 cm dari okuler. Tentukan a. Berapa cm lensa okuler harus digeser? b. Berapa kali perbesaran sudut teropong? Penyelesaian Diketahui fok = 5 cm s’ok = 30 cm Ditanyakan a. d b. M = … ? Jawab a. Karena bayangan yang dibentuk tajam, maka pengamatan harus dengan mata berakomodasi maksimum, sehingga panjang teropong memenuhi persamaan berikut. d = fob + sok karena sok belum diketahui, maka kita tentukan dahulu nilainya dengan menggunakan persamaan yang biasa berlaku pada lensa yaitu sebagai berikut. Jadi, panjang teropong sekarang harus d2 = fob + sok ⇒ d2 = 50 cm + 6 cm ⇒ d2 = 56 cm Jadi, lensa okuler harus digeser sejauh d = d2 – d1 ⇒ d = 56 cm – 55 cm dari soal no. 2 ⇒ d = 1 cm b. Perbesaran teropong untuk penggunaan mata berakomodasi maksimum memenuhi persamaan berikut ini. Jadi, perbesaran sudut teropong tersebut adalah 8,33 kali.

apa perbedaan antara teropong bintang dan teropong bumi